

Penelitian mengenai pengelasan dissimilar metal antara Aluminum 6061 dan Cuprum (tembaga murni) menggunakan metode Friction Stir Welding (FSW) menunjukkan potensi besar dalam meningkatkan kualitas sambungan logam industri. Metode ini memungkinkan logam berbeda untuk terikat kuat tanpa menggunakan elektroda atau bahan tambahan, sehingga mengurangi cacat las seperti retak panas, blow holes, dan distorsi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa FSW mampu menghasilkan ikatan mekanis yang baik, ditandai dengan peningkatan kekerasan pada daerah interface hingga mencapai 600 HVn dalam eksperimen sebelumnya. Selain itu, uji tarik menunjukkan nilai 42.37 MPa pada sambungan, menandakan kekuatan struktur yang cukup baik meskipun masih berada di bawah kekuatan tarik masing-masing logam induk

Melalui proses plastik akibat gesekan pada material, FSW memberikan struktur mikro yang lebih homogen pada area adukan, di mana aluminium terdispersi membentuk ikatan mekanis kuat dengan tembaga
Pendekatan ini menawarkan alternatif pengelasan yang lebih efisien, ramah energi, dan minim limbah, terutama untuk industri yang membutuhkan sambungan kuat antara logam berbeda, seperti manufaktur alat berat dan sektor transportasi.

Penelitian ini mendukung beberapa indikator Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), yaitu:
SDG 9 – Industry, Innovation & Infrastructure Mendorong inovasi teknologi pengelasan untuk meningkatkan kualitas produksi dan mendukung industri manufaktur yang berkelanjutan.
SDG 12 – Responsible Consumption and Production Mengurangi limbah pengelasan, penggunaan bahan tambahan, dan energi berlebih melalui metode solid-state welding yang lebih efisien.
Teknologi Friction Stir Welding pada logam tak sebangun seperti Aluminum 6061 dan Cuprum memberikan hasil yang menjanjikan untuk aplikasi industri modern. Dengan kualitas sambungan yang baik, potensi peningkatan kekuatan mekanik, serta pendekatan ramah lingkungan, metode ini menjadi bagian penting dalam mendukung inovasi industri berkelanjutan dan pengelolaan sumber daya yang lebih efisien dalam perspektif SDGs.