Penambangan emas skala kecil (PESK) banyak dilakukan di Kokap, Kulonprogo, Yogyakarta, salah satunya tergabung dalam koperasi Ngudi Mugi Mulia. Koperasi ini menjadi mata pencaharian yang penting bagi anggota yang terlibat dalam pengolahan batuan mineral menjadi emas. Proses ekstraksi meliputi beberapa tahapan, salah satunya adalah pemisahan logam mineral. Secara tradisional, metode yang digunakan adlaah amalgamasi dan tabling untuk pemisahan tersebut. Namun, metode amalgamasi menggunakan merkuri yang menimbulkan risiko pencemaran air dan tanah di sekitarnya.
shaking table
Koperasi Produsen Mineral Logam Mulia yang beralamat di Kokap, Kulon Progo merupakan salah satu UMKM yang melakukan pengolahan mineral logam mulia emas hasil penambangan. Salah satu tahab dalam pengolahan bahan galian adalah memisahkan antara mineral yang berharga dan tidak berharga sehingga nilai ekonomisnya meningkat. Salah satu metode pemisahan yang ramah lingkungan adalah tabling menggunakan shaking table. Ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Sekolah Vokasi UGM Dr. Lilik Dwi Setyana dengan anggota Dr. Wiryanta dan Nugroho Santosa, S.T., M.T mengembangkan shaking table yang dilengkapi pengaturan kecepatan dan kemiringan meja sehingga volume produksi meningkat. Pengembangkan shaking table dilakukan dengan pengubahan jarak langkah mekanisme gerak saat pengayakan dan pengaturan sudut kemiringan meja untuk meningkatkan kecepatan pemisahan logam mineral. Material alas shaking table yang digunakan adalah PVC agar tahan korosi karena shaking table selalu kontak dengan air dan media korosif lainnya. Sudut kemiringan 5° dengan kecepatan motor 280 rpm, diperoleh distribusi pengelompokan yang baik antara logam mineral dengan densitas berat dan ringan.