Inovasi Teknologi Asesmen Jalan Raya untuk Wujudkan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan di DIY

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bersama tim peneliti dari Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) berkolaborasi mengembangkan teknologi asesmen jalan raya berbasis kecerdasan buatan (AI) dan Internet of Things (IoT) guna meningkatkan kualitas infrastruktur jalan di wilayah Yogyakarta. Program ini didanai oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) melalui skema Program Katalisator Kemitraan Berdikari Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Kehadiran teknologi ini dilatarbelakangi oleh pentingnya kondisi infrastruktur jalan yang baik dalam mendukung aktivitas ekonomi, pariwisata, serta mobilitas masyarakat di DIY. Selama ini, laporan kerusakan jalan yang disampaikan masyarakat melalui media sosial belum terfasilitasi secara sistematis dan terukur untuk ditindaklanjuti dengan cepat.

Sebagai solusi, tim pengembang menghadirkan sistem asesmen jalan bernama Roadster, yang memadukan aplikasi mobile, sistem video rekognisi kerusakan jalan, serta platform analisis berbasis AI. Sistem ini mampu mendeteksi berbagai jenis kerusakan jalan seperti retakan dan lubang dengan akurasi tinggi, melalui sensor lokasi, video, dan akselerasi yang dipasang di kendaraan maupun perangkat mobile masyarakat. Data hasil pengukuran kemudian dianalisis menggunakan algoritma machine learning dan deep learning sehingga dapat menjadi dasar pengambilan keputusan yang cepat dan berbasis data. Selain aspek teknis, program ini turut mengkaji kelayakan bisnis dan dampak sosial, khususnya dalam peningkatan keselamatan lalu lintas serta kelancaran distribusi barang dan jasa.

Pengembangan Roadster secara langsung berkontribusi terhadap pencapaian beberapa tujuan dalam Sustainable Development Goals (SDGs). Pada SDG 9 tentang industri, inovasi, dan infrastruktur, program ini mendorong terciptanya infrastruktur yang andal, aman, dan berkelanjutan berbasis teknologi. Di sisi lain, keterlibatan masyarakat dalam pelaporan kondisi jalan secara real-time melalui aplikasi turut mendukung SDG 11 tentang kota dan komunitas berkelanjutan, dengan membangun lingkungan perkotaan yang tangguh, inklusif, dan partisipatif. Selain itu, kolaborasi antara pemerintah daerah, institusi pendidikan vokasi, dan masyarakat dalam program ini sejalan dengan semangat SDG 17 tentang kemitraan untuk mencapai tujuan, di mana sinergi lintas sektor menjadi kunci dalam mewujudkan pembangunan infrastruktur berbasis data dan partisipasi publik. Harapannya, teknologi ini tidak hanya dapat diterapkan di DIY, tetapi juga menjadi model bagi daerah lain dalam memanfaatkan teknologi berbasis AI untuk peningkatan kualitas infrastruktur jalan secara berkelanjutan.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses