“Kolaborasi Internasional: Mahasiswa NUAA Ikuti Summer Course Energi Hidrogen di UGM”

Pada awal semester ganjil tahun akademik 2024/2025, Departemen Teknik Mesin Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) menerima kunjungan dua mahasiswa dari Nanjing University of Aeronautics and Astronautics (NUAA), Tiongkok. Kedua mahasiswa tersebut adalah Jie He, yang dikenal dengan nama Jay, seorang mahasiswa pascasarjana yang sedang menempuh studi untuk gelar Doktor di bidang Teknik Mesin dan Elektronika atau College of Mechanical and Electrical Engineering (CMEE), serta Zhengzheng Yuan, atau Yuan, yang juga merupakan mahasiswa pascasarjana dalam bidang yang sama dan sedang mengejar gelar Master.

Selama kunjungannya di Universitas Gadjah Mada, Jay dan Yuan akan mengikuti dua program. Program pertama adalah Summer Course dengan tema “Summer Course on Hydrogen’s Role in Energy Transitions: Perspective and Challenges,” yang diselenggarakan oleh Pusat Studi Energi (PSE) UGM bekerja sama dengan Groningen University, Belanda. Program kedua mereka terkait Short-term Research tentang Electrical Impedance Tomography pada Multiphase Flow dan Wood Object. Mereka dijadwalkan tinggal di Yogyakarta selama tiga minggu, dengan agenda pada minggu pertama mencakup kegiatan tour kampus serta partisipasi dalam Summer Course yang berlangsung di gedung Engineering Research and Innovation Center (ERIC), Fakultas Teknik UGM, pada tanggal 21 hingga 23 Agustus 2024. Kemudian pada dua minggu berikutnya mencakup berbagai kegiatan Short-term Research yang ber-homebase di Joint Laboratory Digi-Medical Engineering and Integrated Measurement Systems Ruang 511 Gedung Teaching Industry Learning Center Sekolah Vokasi (TILC SV) UGM.

Dalam menjalani program tersebut, Jay dan Yuan didampingi oleh dua mahasiswa Departemen Teknik Mesin Sekolah Vokasi UGM, yaitu Robith Fuadi (TPPAB 22) dan Elang Cezamusty Lintang Nugraha (TRM 23), yang bertugas sebagai pendamping sekaligus penerjemah (students boddy). Pada minggu pertama, Jay dan Yuan mengikuti Campus Tour serta mendapat sambutan resmi dari Kepala Departemen Teknik Mesin Sekolah Vokasi UGM beserta jajarannya. Tur kampus yang dipandu oleh Robith dan Elang tersebut meliputi kunjungan ke Sekolah Vokasi, Fakultas Teknik, dan kampus utama UGM, termasuk fasilitas keagamaan yang terletak di Sendowo.

Setelah dua hari melakukan tur kampus dan mengunjungi beberapa destinasi di Yogyakarta, Jay dan Yuan mulai mengikuti summer course. Selama kegiatan ini, mereka mendapatkan berbagai wawasan baru mengenai hidrogen, termasuk klasifikasi hidrogen berdasarkan warna dan sumbernya. Pada hari pertama summer course, peserta dikenalkan dengan klasifikasi hidrogen dan metode produksinya, seperti metode elektro katalis untuk hidrogen hijau yang dipaparkan oleh Prof. Paolo dari Groningen University, serta metode elektrolisis yang dijelaskan oleh Prof. Deendarlianto, salah satu guru besar DTMI UGM. Selain itu, mereka juga memperoleh pemahaman tentang pemanfaatan hidrogen sebagai bahan bakar sel (fuel cell) melalui materi yang disampaikan oleh Prof. Aravind.

Pada hari kedua, topik yang dibahas adalah strategi untuk meminimalkan biaya energi dalam produksi hidrogen melalui metode elektrokimia, serta aplikasi fuel cell berbasis hidrogen dalam kehidupan sehari-hari. Di hari ketiga, para peserta memperdalam pengetahuan mengenai regulasi dan kebijakan terkait hidrogen, baik di Eropa maupun di Indonesia.

Sebagai bagian dari evaluasi harian, setiap peserta diwajibkan untuk menyusun laporan refleksi (reflection report) setelah sesi kelas. Laporan ini berisi pandangan dan opini mereka terkait berbagai topik yang dibahas, dengan tema yang berbeda setiap harinya. Selain itu, mereka juga terlibat dalam proyek kelompok bersama partisipan lain yang berasal dari berbagai sektor industri, termasuk energi terbarukan dan minyak serta gas. Program ini tidak hanya memberikan kesempatan bagi Jay dan Yuan untuk memperluas wawasan mereka, tetapi juga memperkaya jaringan profesional mereka melalui interaksi dengan para pelaku industri yang terlibat dalam Summer Course tersebut.

Selanjutnya, dalam dua minggu kegiatan Short-term Research, Jay dan Yuan diberikan dua cases yang berbeda. Untuk Jay, simulasi terkait EIT untuk deteksi aliran dua fasa/tiga fasa pada pipa horisontal dilakukan untuk beberapa flow regime. Simulasi EIT yang dilakukan Jay berfokus pada baseline hasil image reconstruction berdasarkan classical Jacobian matrix seperti Thikonov untuk melihat kendala dan menyusun rencana solusi meningkatkan hasil image reconstruction dengan aplikasi machine learning. Sedangkan Yuan berfokus pada simulasi terkait EIT untuk deteksi moisture pada suatu objek kayu dengan dimensi 2 x 2 x 2 cm. Dalam penelitian ini, Yuan melakukan simulasi EIT untuk mendapatkan korelasi antara data resistance dan kadar moisture yang dimodelkan. Tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan formulasi yang nantinya akan menjadi algoritma untuk dimasukkan pada sistem yang akan dikembangkan. Kedua penelitian ini menginduk pada research funding dan research grant dengan principle investigator Dr. Eng. Yosephus Ardean Kurnianto Prayitno, dosen Departemen Teknik Mesin Sekolah Vokasi UGM yang juga merupakan inisiator dari beberapa skema kerjasama antara UGM dan NUAA.

 

“Ku Ulangi Langkahku di Indonesia; Kata Wonderfull Indonesia Nyata Adanya”

Departemen Teknik Mesin Sekolah Vokasi juga memberikan kesempatan mengenalkan Kebudayaan, Pembelajaran, dan Keunikan Indonesia. Setelah mengikuti serangkaian acara Summer Course Hidrogen, di hari Minggu tepatnya 2 hari setelah kegiatan tersebut Departemen Tersebut mengenalkan bangunan budaya; Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah.

Dalam 2 jam perjalanan menuju Yogyakarta Dr. Ilham Ayu Pratiwi, M.T. menceritakan keunikan dan karakteristik kebudayaan Jawa kepada Yuan dan Jay. Di Borobudur Yuan dan Jay juga ditemani Robith Fuadi serta Pamong. Pamong sendiri merupakan tour guide di Candi Borobudur yang berasal dari kata pa-mo-mong yang berarti pengemban/juru kunci. Pamong mengenalkan awal mula Borobudur ditemukan, fungsi awal candi, hingga restorasi candi setelah ditemukan. Sehari penuh mereka belajar mengenai kebudayaan Jawa di Candi Borobudur.

Yuan dan Jay sudah cukup beradaptasi di Indonesia terlebih lagi selama satu minggu Summer Course Hydrogen mereka juga telah berkunjung ke Malioboro, Kraton Yogyakarta, mengenal sejarah Selokan Mataram, dan Candi Prambanan. Departemen Teknik Mesin juga memberikan kesempatan bagi Yuan dan Jay untuk belajar mengenai project multi flow di setiap week day.

Pada 29 Agustus 2024 Departemen Teknik Mesin mengenalkan Candi Prambanan untuk yang kedua kalinya, mengagumi kemegahan candi di malam hari sembari menyaksikan pagelaran Ramayana Ballet. Mereka sangat mengagumi cerita Ramayana yang mengisahkan perjuangan kisah cinta Dewa Rama dan Dewi Sinta dalam lakon tersebut. Kebingungan mereka terlihat saat mendalami peran Rahwana yang memiliki ketulusan cinta namun dibungkus dengan sifat keangkuhan.

Tepat di keesokan harinya Robith mengajak mereka tour ke gunung Bromo yang merupakan salah satu keajaiban tuhan untuk Indonesia. Bersamaan dengan melajunya kereta Malabar mereka melesat ke Kota Malang dalam 6 jam waktu tempuh. Setibanya mereka di Kota Malang, perpindahan perjalanan menggunakan mobil Jeep pun dilanjutkan.

Cakrawala yang mulai tergelincir keluar membawakan lekukan bibir yang indah bagi Yuan, Jay, dan Robith. Sejuknya pagi kala itu juga dilengkapi dengan letusan-letusan Semeru yang jarang terjadi. Naiknya sang Surya memaksa mereka melanjutkan perjalanan mendaki Gunung Agung Bromo dengan langkah kuda putih yang dikendarai Yuan. Yuan dan Jay juga dikenalkan kolaborasi yang agung antara Suku Tengger dengan Bromo.

Karakteristik Indonesia terus berlanjut hingga mereka berlabuh di Desa Kaju-Tangan dengan pasar tradisionalnya dan bagunan desa yang masih bertahan dari era pra kemerdekaan. Jajanan Indonesia juga tak luput dinikmati dari bakso Malang hingga rawon selama di kota wisata ini. Dari Kaju-Tangan mereka menaiki Becak yang merupakan salah satu transportasi tradisional Indonesia yang masih bertahan di kota wisata. Dengan kereta yang sama mereka mengakhiri pembelajaran nilai-nilai kehidupan di Kota Malan.

Hari-hari berlanjut dengan pembelajaran multi flow. Tapi jangan salah baru beberapa hari setelah itu Departemen Teknik Mesin memberikan kesempatan berwisata kembali ke Parangtritis. Jay dan Yuan sangat mengapresiasi kepergian candra yang memunculkan jingganya langit Yogyakarta. Terlebih kota asal Jay dan Yuan; Nanjing berada jauh dari tepian Benua. Kesenjangan nilai tukar rupiah dengan yuan membawa kebahagiaan bagi Yuan dan Jay dalam berbelanja. Kopi Luwak yang merupakan citra Indonesia tak luput dicoba, terlebih Jay merupakan penyuka kopi. Sudut perbelanjaan di Kota Yogyakarta juga telah mereka kunjungi dari; Pakuwon, Ambarukmo Plaza, Jogja City Mall, Galeria, hingga Mirota.

Tiga minggu tlah berlalu dengan cepat, masa depan mereka menuntut mereka kembali ke Tirai Bambu untuk melanjutkan pendidikan. “Hari ini telah ku injakkan kaki di Indonesia, esok atau nanti kan ku ulangi dengan pasangan hidupku” Yuan pov. Bersamaan dengan terbangnya pesawat ke Jakarta, Yuan dan Jay pamit ke Departemen Teknik Mesin untuk kembali ke China.

kontributor : Robith Fuadi dan Yosephus Ardean

Leave A Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.