Tim dosen peneliti dari Departemen Teknik Mesin, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada, telah mengkaji kekuatan komponen pergelangan kaki buatan dari model prostetik kaki untuk mendukung peningkatan kualitas hidup individu kaum disabilitas kaki. Kajian juga mempertimbangkan biaya produksi yang terkait dengan pemilihan bahan. Produk prostetik dapat dibuat ringan dengan aluminium, namun penggunaan baja dimungkinkan karena lebih kuat dan murah. Harga aluminium sekitar enam hingga tujuh kali lipat harga baja (spesifik tipe mild steel). Rancangan pergelangan prostetik kaki yang dipelajari telah dilengkapi dengan pegas dan peredam. Kegiatan berlangsung dari tanggal 3 Mei 2024 hingga 31 Oktober 2024, dengan harapan dapat mendukung kemandirian produksi alat kesehatan dalam negeri. Tim peneliti terdiri dari Dr. Handoko, S.T., M.T.; Dr. Lilik Dwi Setyana, S.T., M.T.; Budi Basuki, S.T., M.Eng., dan mahasiswa Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Rekayasa Mesin, Departemen Teknik Mesin, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada, yaitu Sdr. M. Habib Isyroudin, sedang mengerjakan upaya pengembangan jangka panjang untuk menghasilkan produk prostetik kaki yang memenuhi nyaman dipakai namun tetap dengan harga terjangkau.
kemandirian produksi alat kesehatan dalam negeri
Tim dari Departemen Teknik Mesin, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada, saat ini sedang mengerjakan penelitian untuk mendukung upaya meningkatkan kualitas hidup individu yang kehilangan anggota tubuh yaitu kaki. Kegiatan penelitian tersebut berupa merancang dan menguji prostetik kaki yang dilengkapi dengan peredam. Prototipe ini diharapkan dapat membuat pengguna lebih nyaman saat berjalan mengenakan produk. Kegiatan yang berlangsung dari 1 April hingga 30 September 2024, diharapkan juga mendukung kemandirian produksi alat kesehatan dalam negeri. Tim peneliti yang dipimpin oleh Dr. Handoko, S.T., M.T., Dr. Lilik Dwi Setyana, S.T., M.T., Budi Basuki, S.T., M.Eng., dan mahasiswa yaitu Sdr. M. Habib Isyroudin, fokus pada pembuatan prostetik kaki yang tidak hanya memenuhi kebutuhan fungsional pengguna tetapi juga mengintegrasikan prinsip-prinsip rekayasa biomedis yang memperhatikan aspek ergonomi. Penambahan peredam diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan dan mobilitas pengguna, memungkinkan mereka berjalan berbagai medan dengan lebih mudah.