Pada tanggal 7 Februari 2024, mahasiswa Nanjing University of Aeronautics and Astronautics (NUAA) dan mahasiswa Departemen Teknik Mesin Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (DTM SV UGM) mempresentasikan proyek riset rapid prototyping yang telah dijalani selama tiga hari terakhir, yaitu Solar Finder. Presentasi ini dihadiri oleh para Dosen DTM SV UGM, diantaranya:
- Setyawan Bekti Wibowo, S.T., M.Eng.
- Eng. Yosephus Ardean K Prayitno, S.T., M.Eng,
- Irfan Bahiuddin, S.T., M.Phil., Ph.D.,
- Nyayu Aisyah, SST, M.T.
- Sinta Uri El Hakim, SST, M.Eng.
Ketiga mahasiswa NUAA dan ketiga mahasiswa DTM SV UGM memulai presentasi dengan menjelaskan proses pengembangan proyek, termasuk peran masing-masing tim dalam merancang, membuat kode, dan mengatur komponen elektronik. Mereka menyoroti inovasi dalam desain dan teknologi yang mereka terapkan dan telah dihasilkan.
Gambar 1. Dr. Aisyah memberikan feedback atas presentasi mahasiswa NUAA dan UGM.
Gambar 2. Hasil Proyek Riset Rapid Prototyping “Solar Finder” versi NUAA-UGM (kiri/biru) dan versi beta (kanan/putih)
Gambar 3. Mahasiswa NUAA menjelaskan mengenai riset EIT yang sedang mereka jalani.
Setelah sesi presentasi, kegiatan dilanjutkan dengan membahas riset mengenai Electrical Impedance Tomography (EIT), sebuah teknologi pengukuran yang menggunakan perubahan impedansi listrik dalam tubuh untuk memvisualisasikan struktur internal. Mahasiswa NUAA menjelaskan dengan detail bagaimana mereka mengintegrasikan konsep EIT ke dalam proyek mereka, serta potensi aplikasinya dalam berbagai bidang, terutama dalam diagnosis medis.
Selain itu, mahasiswa NUAA mendapatkan ilmu baru mengenai rapid prototyping yang tidak mereka dapatkan di NUAA. Hal ini memberikan insight untuk mereka mengembangkan riset EIT mereka. Salah satu mahasiswa NUAA, Zou Bin, memiliki fokus riset di bidang pengukuran tumor di lidah menggunakan teknologi EIT. Setelah mengikuti serangkaian kegiatan Student Exchange ini, “Hans” nama dalam bahasa Inggrisnya, menyatakan bahwa dia mendapatkan ide baru untuk memperbaiki sistem pada sensor atau electrode-nya agar bisa memiliki respon yang lebih sensitif sehingga dapat melakukan pengukuran dengan lebih baik.
Di lain sisi, mahasiswa DTM SV UGM yang aktif mengikuti kegiatan ini mendapatkan pengalaman beragam, tidak hanya penambahan skill akademik di bidang rapid prototyping, melainkan juga penambahan pengalaman berkomunikasi dengan bahasa Inggris serta terekspos budaya luar yang berbeda. Salah satu mahasiswa DTM SV UGM yang turut membantu kelancaran program Student Exchange ini, yaitu Dzaki Endaputra, memberikan kesan bahwa dengan adanya program ini, dia dan teman-temannya menjadi mengerti bagaimana aplikasi dari ilmu teknik mesin itu luas, salah satunya di biomedical engineering.