Dalam inisiatif signifikan untuk meningkatkan pembelajaran praktis, mahasiswa Program Studi Teknik Pengelolaan dan Perawatan Alat Berat di Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) sedang terlibat dalam proyek Project-Based Learning (PBL) yang berfokus pada pengujian laju aliran bahan bakar solar dan opasitas gas buang. Proyek ini berlangsung dari 1 Mei hingga 27 Juni 2024, bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam mengelola dan memelihara mesin diesel, khususnya mesin Kubota V1704 dengan kapasitas 1697 cc yang menggerakkan mini excavator. Sebagai bagian dari program perawatan, mahasiswa ditugaskan untuk melakukan beberapa kegiatan penting. Ini termasuk membersihkan filter udara, mengganti pelumas jenis SAE40 dengan kapasitas 9,5 liter, dan mengganti filter pelumas. Praktik perawatan semacam ini sangat penting untuk memastikan mesin beroperasi secara efisien dan memenuhi standar lingkungan, sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) terkait energi dan konsumsi yang bertanggung jawab.
Selain perawatan rutin, mahasiswa juga fokus pada sistem bahan bakar. Ini melibatkan penggantian filter bahan bakar, mengganti pompa bahan bakar tambahan, dan menyetel injektor. Pengukuran awal menunjukkan bahwa tekanan injektor berada di antara 1400-1500 psi, yang dianggap terlalu rendah. Oleh karena itu, mahasiswa melakukan penyetelan tekanan nosel ke tingkat yang lebih optimal yaitu 1800 psi, memastikan efisiensi bahan bakar yang lebih baik dan pengurangan emisi.
Kegiatan praktikum juga mencakup penyetelan katup, di mana mahasiswa mengatur celah katup dengan ukuran tertentu: 0,3 mm untuk katup masuk dan 0,2 mm untuk katup buang. Penyetelan ini sangat penting untuk menjaga kinerja mesin dan meminimalkan emisi berbahaya, berkontribusi pada tujuan yang lebih luas dari praktik energi berkelanjutan.
Salah satu komponen kunci dari proyek ini adalah pengukuran laju aliran bahan bakar dalam berbagai kondisi mesin. Mahasiswa melakukan pengujian dengan mesin tanpa beban, mencatat laju aliran pada putaran rendah, idle, dan tinggi. Hasilnya menunjukkan laju aliran bahan bakar sebesar 0,23 ml/dtk pada putaran rendah, 0,44 ml/dtk pada idle, dan 1,01 ml/dtk pada putaran tinggi. Pengukuran ini sangat penting untuk memahami pola konsumsi bahan bakar dan mengoptimalkan kinerja mesin. Selanjutnya, mahasiswa juga menguji opasitas gas buang menggunakan alat uji emisi Texa GasBox Autopower. Pengukuran ini sangat penting untuk menilai dampak lingkungan dari mesin diesel. Pengujian opasitas dilakukan dengan metode akselerasi, di mana opasitas gas buang diukur saat mesin berakselerasi.
Mahasiswa melakukan sepuluh pengukuran opasitas gas buang, menghasilkan nilai 42,3%, 40,1%, 38,4%, 30,2%, 36%, 40,9%, 39%, 36,8%, 37,6%, dan 43,6%. Rata-rata hasil dari pengujian ini adalah 38,49%. Data ini sangat penting untuk mengevaluasi emisi mesin dan menentukan penyesuaian yang diperlukan untuk memenuhi regulasi lingkungan. Melalui inisiatif PBL ini, mahasiswa tidak hanya memperoleh keterampilan praktis tetapi juga berkontribusi pada pemahaman praktik energi berkelanjutan. Dengan fokus pada perawatan dan pengoptimalan mesin diesel, mereka berperan dalam mempromosikan solusi energi yang lebih bersih dan mengurangi dampak lingkungan dari mesin berat.
Proyek ini juga menekankan pentingnya kolaborasi dan kerja sama di antara mahasiswa, saat mereka bekerja sama untuk memecahkan masalah dan berbagi pengetahuan. Pendekatan kolaboratif ini sangat penting untuk mendorong inovasi dan mengembangkan solusi yang sejalan dengan SDGs, terutama dalam hal efisiensi energi dan keberlanjutan lingkungan. Sebagai kesimpulan, inisiatif Project-Based Learning di UGM adalah upaya yang patut dipuji untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan energi kontemporer. Dengan fokus pada aplikasi praktis dan keberlanjutan, mahasiswa ini dipersiapkan untuk menjadi profesional yang bertanggung jawab di bidang teknik dan manajemen lingkungan.