Hari ini, Selasa, 26 Februari 2019 merupakan pembukaan secara resmi acara Mechanical Fair Universitas Gadjah Mada 2019 yang diselenggarakan di kampus Departemen Teknik Mesin Sekolah Vokasi, Jl. Grafika No. 2A komplek Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Acara ini merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh Keluarga Mahasiswa Departemen Teknik Mesin Sekolah Vokasi untuk menambah kemampuan dan sebagai ajang kompetisi keilmuan dari siswa-siswi SMK seluruh Indonesia dalam berbagai lomba yang digelar. Rangkaian acara Mechanical Fair ini sudah diawali sebelumnya dengan lomba Karya Tulis Ilmiah yang bertema “Pemberdayaan Sumber Daya Alam Indonesia” di yang diikuti oleh siswa-siswi SMK seluruh Indonesia. Sedangkan lomba – lomba yang diadakan hari ini meliputi; Welding, CNC, Otomotif, dan Metrologi.
Masing-masing lomba diikuti oleh beberapa peserta dari berbagai SMK baik swasta maupun negeri di Indonesia. Dari tiap-tiap lomba diikuti kurang lebih 20-30 peserta, dan peserta terbanyak adalah peserta lomba Otomotif yang mencapai 58 peserta. Rangkaian Mechanical Fair UGM 2019 akan digelar selama 2 hari dan akan diakhiri dengan Seminar Nasional dengan tema; “Teknologi Kreatif untuk Menjawab Tantangan Revolusi Industri 4.0 ” bersama nara sumber Nova Suparmanto, S.Pd., M.Sc. (Founder Pusat Pengembangan Teknopreneurship Indonesia (PPTI) Yogyakarta) dan Saga Iqranegara (Hub Manager Innovation Factory Jogja) keduanya akan mengisi Seminar pada hari Sabtu, 2 Maret 2019 di Hall Gedung Perpustakaan Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada. Ketua Pelaksana, Pambudi berharap acara ini dapat menumbuhkan sifat kompetisi para peserta sehingga lebih memacu untuk mengembangkan diri agar menjadi pribadi yang berintegritas dan berdaya saing global. sedangkan Ketua Pembina dalam hal ini Bapak Samsudin mengatakan Acara ini sebagai tolak ukur kemampuan para peserta di tingkat Nasional untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi kompetisi di abad Revolusi Industri 4.0, Pak Wikan selaku Dekan Sekolah Vokasi UGM berharap para peserta lomba dapat terus berkompetisi untuk memperoleh sertifikasi kompetensi untuk menjadi pemimpin dunia.