UGM dan Mitra Industri Perkuat Inovasi Bambu: Kunjungan ke Wonosobo untuk Pengembangan Start-Up Berbasis Masyarakat

Wonosobo, 22 Januari 2025 – Tim Bambu Laminasi Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan kunjungan ke Wonosobo untuk melanjutkan pengembangan workshop start-up bambu sebagai upaya pemberdayaan masyarakat. Kunjungan ini merupakan bagian dari kolaborasi dengan mitra industri, yaitu CV Java Bamboo Lamina serta PT Arsinggaru Bambu Nusantara, yang merupakan start-up UGM.

Tim Bambu Laminasi UGM yang berangkat dalam kunjungan ini terdiri dari Ir. Radhian Krisnaputra, M.Eng., Dr. Ilham Ayu Putri Pratiwi, Dr. Sugiyanto, Dr. Ir. Inggar Septhia Irawati, Ir. Aris Hendaryanto, M.Eng., dan Prof. Dr. Agr.Sc. Ir. Ragil Widyorini. Selain itu, tim dari CV Java Bambu Lamina yang turut hadir adalah Agus Nurudin dan Afif. Dari tim workshop Wonosobo, Sukarwi turut berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Workshop ini dimiliki oleh PT Arsinggaru Bambu Nusantara, yang merupakan start-up UGM, yang pendiriannya dilakukan melalui kerja sama dengan CV Java Bamboo Lamina. Workshop ini menjadi pusat produksi dan pelatihan bagi masyarakat dalam mengolah bambu menjadi berbagai produk bernilai tambah.

Kunjungan ini bertujuan untuk mengevaluasi perkembangan workshop start-up bambu yang sebelumnya telah dirintis di Wonosobo. Selain itu, tim juga mengadakan diskusi dengan mitra lokal guna merancang strategi lanjutan dalam mengoptimalkan pemanfaatan bambu sebagai komoditas bernilai tinggi yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

Kegiatan ini berlangsung di lokasi workshop yang telah dikembangkan di Wonosobo. Kunjungan ini dilaksanakan pada Rabu, 22 Januari 2025, sebagai bagian dari rangkaian program pengembangan industri bambu berbasis masyarakat.

Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui industri bambu berkelanjutan. Dengan adanya workshop ini, diharapkan masyarakat dapat mengembangkan keterampilan dalam mengolah bambu secara profesional, sehingga dapat meningkatkan daya saing produk bambu di pasar nasional maupun internasional.

Kunjungan ini diawali dengan pemantauan langsung ke lokasi workshop untuk menilai progres yang telah dicapai. Selanjutnya, dilakukan diskusi bersama mitra terkait kendala dan peluang dalam pengembangan usaha bambu. Tim UGM juga memberikan masukan teknis mengenai pengolahan bambu yang lebih efisien dan berkelanjutan. Kegiatan ini diakhiri dengan perencanaan tindak lanjut guna mempercepat pertumbuhan industri bambu berbasis start-up di Wonosobo.

Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan industri bambu di Wonosobo semakin berkembang dan mampu menjadi model pemberdayaan masyarakat berbasis sumber daya lokal yang inovatif dan berkelanjutan.

Leave A Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

*

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.