Praktik Kuliah Kesamaptaan: Pelatihan Ketangguhan Mahasiswa UGM

Pada akhir tahun 2024, Departemen Teknik Mesin Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) mengadakan program pelatihan selama satu minggu yang dikenal sebagai “Praktik Kuliah Kesamaptaan” di Gor Pancasila dan PIAT UGM. Inisiatif ini bertujuan untuk mempersiapkan mahasiswa menghadapi tantangan dunia kerja yang semakin menuntut individu yang tangguh dan mampu menangani beban kerja yang berat. Pelatihan ini dirancang untuk menanamkan kedisiplinan dan ketangguhan pada mahasiswa program DIV TPPAB.

Program ini merupakan kerja sama antara Departemen Teknik Mesin, Polsek Bulaksumur, dan Koramil Depok Sleman. Pelatihan ini mencakup berbagai topik penting, termasuk kedisiplinan, kesiapan mental, pelatihan fisik, dan bela diri. Pelatihan ini tidak hanya tentang ketahanan fisik, tetapi juga tentang membangun rasa nasionalisme yang kuat dan kesadaran akan bahaya intoleransi.

Selama seminggu, mahasiswa terlibat dalam pelatihan fisik yang ketat yang menantang batasan mereka dan membangun ketangguhan. Mereka belajar teknik bela diri yang memberdayakan mereka untuk melindungi diri dan orang lain. Selain itu, program ini juga mencakup diskusi tentang pentingnya identitas nasional dan perlunya memerangi radikalisme dan intoleransi dalam masyarakat.


Salah satu komponen kunci dari pelatihan ini adalah literasi digital. Mahasiswa diajarkan tentang penggunaan media sosial yang bertanggung jawab dan bahaya penyalahgunaan narkoba. Pengetahuan ini sangat penting di era digital saat ini, di mana informasi yang salah dan pengaruh berbahaya dapat dengan mudah menyebar. Dengan membekali mahasiswa dengan keterampilan ini, program ini bertujuan untuk mempersiapkan mereka menghadapi kompleksitas kehidupan modern.

Lebih jauh lagi, pelatihan ini menekankan pentingnya pertolongan pertama dalam situasi darurat, terutama dalam konteks bencana alam. Mahasiswa belajar bagaimana merespons secara efektif terhadap keadaan darurat, memastikan mereka siap untuk membantu orang lain di saat krisis. Pengetahuan praktis ini sangat penting untuk membangun rasa kebersamaan dan tanggung jawab di antara para profesional masa depan.

Hasil dari program pelatihan ini sangat signifikan. Mahasiswa tidak hanya memperoleh ketahanan fisik dan mental, tetapi juga mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang identitas nasional mereka dan pentingnya kohesi sosial. Mereka belajar untuk menghargai nilai-nilai kedisiplinan dan kerja sama, yang sangat penting dalam lingkungan akademis dan profesional.

Pada akhir minggu, peserta diharapkan dapat menunjukkan pengendalian diri yang lebih baik dan komitmen untuk menghindari perilaku negatif. Mereka lebih siap untuk menolak godaan yang dapat mengarah pada masalah sosial, yang sering disebut sebagai “penyakit masyarakat.” Pendekatan holistik terhadap pendidikan ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama dalam mempromosikan pendidikan berkualitas dan mendorong kreativitas serta inovasi.

Sebagai kesimpulan, program “Praktik Kuliah Kesamaptaan” di UGM berfungsi sebagai platform penting bagi mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan hidup yang esensial. Program ini mempersiapkan mereka tidak hanya untuk karir masa depan mereka tetapi juga untuk peran mereka sebagai warga negara yang bertanggung jawab. Dengan fokus pada ketangguhan, kedisiplinan, dan cinta tanah air, program ini berkontribusi pada pembangunan masyarakat yang lebih kuat dan lebih bersatu.

Leave A Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

*

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.