Pada tahun 2024, Panti Asuhan dan Pondok Lansia “Al Maa’uun” semakin memperkuat perannya sebagai lembaga sosial yang fokus pada pemberdayaan anak yatim piatu, anak-anak terlantar, serta para lansia. Melalui program-program berkelanjutan, panti ini berupaya memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kesejahteraan para penghuni dan masyarakat di sekitarnya. Selain menjadi tempat yang aman dan mendukung perkembangan anak-anak yatim dan anak terlantar, “Al Maa’uun” juga berfungsi sebagai rumah yang nyaman bagi lansia untuk menjalani kehidupan yang teratur dan penuh makna.
Dalam upaya mendukung keberlanjutan operasionalnya, pengelola panti telah memulai berbagai kegiatan produktif berbasis lingkungan. Lokasi panti yang dikelilingi perkebunan dan hutan menyediakan banyak sumber daya alam berupa sampah organik kering, seperti batang tanaman, ranting, dan daun. Melihat potensi ini, pengelola panti berinisiatif untuk mengolah sampah tersebut menjadi pupuk kompos yang dapat dimanfaatkan dalam kegiatan perkebunan di sekitar panti. Selain mengurangi limbah, pengelolaan sampah ini juga mendukung ekonomi panti dan meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan anak-anak dan lansia yang menjadi penghuni panti.
Sebagai langkah konkret untuk mendukung program ini, Tim Pengabdian kepada Masyarakat dari Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) di tahun 2024 merancang dan memproduksi mesin pencacah sampah organik kering di Departemen Teknik Mesin (DTM). Mesin ini telah dikirim ke Panti Asuhan dan Pondok Lansia “Al Maa’uun” dan saat ini sudah digunakan untuk mengolah sampah kering menjadi kompos. Mesin pencacah ini membantu pengelola panti dengan mencacah sampah organik menjadi potongan-potongan kecil agar lebih cepat terurai dan mempermudah proses pembuatan pupuk kompos.
Program ini tidak hanya berdampak pada keberlanjutan lingkungan, tetapi juga membuka kesempatan bagi penghuni panti untuk terlibat dalam kegiatan produktif dan edukatif, sehingga meningkatkan wawasan dan keterampilan mereka. Implementasi mesin pencacah sampah ini menjadikan Panti Asuhan dan Pondok Lansia “Al Maa’uun” sebagai contoh nyata bagaimana inovasi teknologi dapat mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya dalam bidang pengelolaan limbah, peningkatan kualitas hidup, dan pelestarian lingkungan.
Secara khusus, program ini berkontribusi pada pencapaian SDGs ke-1 (Tanpa Kemiskinan), ke-11 (Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan), ke-12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab), serta ke-15 (Ekosistem Darat) melalui pengelolaan sampah yang efektif, peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan pelestarian lingkungan.